Penemuan air di Bulan oleh badan antariksa Amerika Serikat yaitu NASA akan mengubah permainan para astronot dalam meneliti luar angkasa. Para ilmuwan sebelumnya telah membocorkan sedikit kisi – kisi mengenai adanya temuan slot online deposit pulsa terbaru yang akan menarik perhatian dunia terhadap Bulan dibandingkan tahun sebelumnya.
Rupanya, kejutan tersebut adalah keberhasilan mereka mengungkap fakta bahwa satelit bumi tersebut memiliki air walaupun dalam jumlah sedikit. Pendeteksian molekul pada struktual air dikatakan sangat jelas tanpa adanya unsur keambiguan saat menelitinya sehingga info ini memberikan harapan baru.
Berdasarkan temuan ini, dunia seputar topik antariksa mendadak gempar seraya menghubungkannya dengan pembahasan belakangan ini viral. Seperti yang anda semua ketahui, NASA cukup ambisius karena berniat mendirikan markas di permukaan Bulan supaya lebih mudah mengeksplorasi luar angkasa nantinya.
Strategi pun kemungkinan besar akan banyak berubah, karena tadinya kelompok astronot ini tidak berekspektasi akan keberadaan air di sana. Setelah mengetahui fakta terbaru https://www.punjabmedicalcouncil.com/, bisa jadi nantinya seluruh rencana masterplan akan dirombak ulang dan menyesuaikan dengan keadaan terkini daripada Bulan.
Pemerintah AS pun menyetujui perombakan rencana tersebut, karena dana untuk mengurusi masalah pasokan air di Bulan sangatlah mahal. Keputusan itu dituangkan pemerintah AS dalam situs resmi milik nya dalam link https://www.17hertz.com/ yang mana banyak yang mengunjungi nya setiap harinya. Alangkah baiknya bila mereka bisa memanfaatkan sumber daya air langsung di Bulan demi menghemat budget dan bisa mengalokasikan uangnya pada aspek lain yang tidak kalah pentingnya.
Penemuan Air di Bulan Mengubah Peta Permainan NASA Terhadap Rencana Masa Depan
Dengan terbitnya jurnal paling baru oleh NASA, artinya kini manusia telah memiliki dua laporan mengenai penemuan air di Bulan secara keseluruhan. Temuan pertama adalah kehadiran molekul air pada area kawah permukaan Bulan yang kering dan tandus sehingga sulit untuk membangun peradaban manusia di sana.
Namun kali ini berbeda, karena molekul serupa terbukti juga terkandung dalam udara di sekitar wilayah Bulan yang terkena cahaya matahari. Peneliti bernama Casey Honniball mencoba menjabarkan sedetail mungkin mengenai peristiwa bersejarah tersebut kepada awak media saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Jumlah air yang kelompok astronot temukan cukup mengejutkan karena bervolume sekitar satu botol berukuran 12 ons per satu meter kubik lahan. Peneliti dari NASA yaitu Jacob Bleacher menyatakan bahwasanya penelitian tidak boleh dilakukan dengan tergesa – gesa karena harus melalui serangkaian tahap uji coba, ujar Jacob pada saat ia sedang bermain judi di situs Daftar Slot Online di depan wartawan.
Endapan berair pada Bulan hanyalah sebuah bukti keberadaan air, namun terlalu cepat bagi manusia untuk bersorak – sorai akan hal itu. Jika memang ingin membangun markas di Bulan, maka kita wajib menemukan bukti sahih mengenai kehadiran sumber mata air atau rencana itu hanya akan menjadi mimpi belaka.
Kalaupun nantinya kita betul – betul beruntung menemukan sumber mata air tersebut, hal itu bukanlah akhir dari kisah perjalanan astronot. Justru sebaliknya, penemuan sesungguhnya baru dimulai untuk mengetahui tingkat keamanan dan kemampuan daur ulang air tersebut seputar pemanfaatannya oleh koloni manusia Bulan.
Menentukan Lokasi Markas Koloni Berdasarkan Pasokan Air
Penemuan air di Bulan akan menjadi topik pembelajaran utama dalam menentukan lokasi konstruksi markas koloni manusia di sana nanti. Meskipun ada rencana untuk membangun pemukiman lebih dari satu tempat, akan tetapi pusat pemerintahannya akan berada pada wilayah yang paling banyak sumber mata airnya.
Ilmuwan mungkin sudah cukup pintar untuk menjelaskan cara membedakan tata surya dan galaksi kepada generasi muda di planet bumi. Namun, membahas sumber daya alam seperti air adalah sesuatu yang krusial dan sangat dekat pada kenyataan sehingga mereka harus bekerja keras memajukan wawasan di sektor berikut.
Aktifitas di Bulan juga ada banyak sekali seperti login joker123 supaya anda bisa main game dengan uang asli dan akan ditingkatkan sejak berita penemuan air tersebut telah rilis ke media masa terkait ambisinya untuk meneliti Mars. Eksplorasi terhadap planet merah Mars akan terlaksana pada awal era 2030 an mendatang, sehingga Bulan akan menjadi objek latihan para astronot yang berangkat ke sana.
Kembali kepada topik, ternyata para peneliti menemukan air berkat bantuan teleskop berkekuatan sinar infra merah bernama Sofia. Lokasi pengamatan bermarkas di sebuah pesawat Boeing 747 hasil modifikasi sehingga ia mampu terbang tinggi melebihi ambang batas atmosfer Bumi.
Karena performa pesawat Boeing tersebut telah meningkat pesat, penumpang di dalamnya mampu melihat pemandangan angkasa jauh lebih jernih. Pasalnya, atmosfer bumi memang membatasi jarak pandang manusia dalam mengamati luar angkasa yang berbahaya dan menyimpan segudang misteri padanya.
Komentar Terbaru